Senin, 17 September 2012

Materi Evaluasi

Pengertian Evaluasi
Dalam buku berjudul Supervisi Pendidikan oleh A.J. Hariwung menjelaskan definisi evaluasi
menurut beberapa tokoh, diantaranya:
1) Tyler (1949), evaluation is the process for determining the degree to which these
changes in behavior are actually taking place.
2) Orint, M. (1993), evaluation is concerned with making judgment about thing.
3) Stufflebeam, dkk., evaluation is the process of delineating, obtaining, and providing
useful information for judging decision alternatives.
4) Cronbach (1980), by term evaluation, we means systematic examination of events
occurring in and consequent on a contemporary program.
5) Meyer (1980), evaluation is the effort to understand the functioning and effect of a
program.
6) Guba dan Lincoln (1985), evaluation is a process for describing an evaluand and
judging its merit and worth.
7) Longstreet dan Shane (1993), evaluation is judging the success and merit of an
undertaking ……strictly speaking, curriculum evaluation is concerned with the success
and merit of the curriculum and its design, planned content, and implementation.
Evaluasi atau penilaian berarti tindakan untuk menentukan nilai sesuatu. Dalam arti luas
evaluasi adalah suatu proses dalam merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang
sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan. Untuk lebih memahami apa yang
dimaksud dengan evaluasi, maka dapat dikatakan bahwa :
1. Kegiatan evaluasi merupakan proses yang sistematis. Yang dimaksud dengan proses
sistematis ialah kegiatan yang terencana dan dilakukan secara berkesinambungan yang
dilakukan pada permulaan, selama program berlangsung dan pada akhir program setelah
program dianggap selesai.
2. Di dalam kegiatan evaluasi diperlukan berbagai informasi atau data yang menyangkut
objek yang sedang dievaluasi. Dalam hal ini berkaitan dengan perilaku, penampilan, hasil
ulangan atau pekerjaan rumah, nilai semester dan sebagainya.
3. Dalam setiap kegiatan evaluasi, tidak lepas dari tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Hal
ini karena setiap kegiatan penilaian memerlukan suatu criteria tertentu sebagai acuan
dalam menentukan batas ketercapaian objek yang dinilai.
Berkaitan dengan bimbingan dan konseling, maka yang dimaksud dengan evaluasi
bimbingan dan konseling adalah segala upaya, tindakan atau proses untuk menentukan derajat
kualitas kemajuan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan program bimbingan dan konseling di
sekolah dengan mengacu pada criteria atau patokan-patokan tertentu sesuai dengan program bimbingan
dan konseling (Juntika, 2005: 57)

B. Tujuan Evaluasi
Tujuan Evaluasi dalam buku Evaluasi Kurikulum karangan Hamid Hasan, adalah sebagai
berikut:
1. Menyediakan informasi mengenai pelaksanan pengembangan dan pelaksanaan
kurikulum sebagai masukan bagi pengambil keputusan.
2. Menentukan tingkat keberhasilan dan kegagalan suatu kurikulum serta faktor-faktor
yang berkontribusi dalam suatu lingkungan tertentu.
3. Mengembangkan berbagai alternative pemecahan masalah yang dapat digunakan dalam
upaya perbaikan kurikulum.
4. Memahami dan menjelaskan karateristik suatu kurikulum dan pelaksanaan suatu
kurikulum

C. Tujuan dan Fungsi Evaluasi
Fungsi evaluasi diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Penilaian berfungsi selektif
Dengan cara mengadakan penilaian guru mempunyai cara untuk mengadakan
seleksi atau penilaian terhadap siswanya. Penilaian itu sendiri mempunyai berbagai
tujuan, antara lain:
1) Untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu.
2) Untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya.
3) Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa.
4) Untuk memilih siswa yang sudah berhak meniggalkan sekolah dan
sebagainya.
b. Penilaian berfungsi diagnostik
Bila alat yang digunakan dalam penilaian cukup memenuhi persyaratan, maka
dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa. Di samping itu,
di ketahui pula sebab-musabab kelemahan itu. Sehinggga dengan melakukan
penilaian, sebenarnya guru mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan
dan kelemahannya. Dengan diketahuinya sebab-sebab kelemahan ini, akan lebih
mudah dicari cara untuk mengatasi.
c. Penilaian berfungsi sebagai penempatan
Setiap siswa sejak lahir telah membawa bakat sendiri-sendiri sehingga pelajaran
akan lebih efektif apabila disesuaikan dengan pembawaan yang ada. Akan tetapi
disebabkan karena keterbatasan sarana dan tenaga, pendidikan yang bersifat
individual kadang-kadang sukar sekali dilaksanakan. Pendekatan yang lebih bersifat
melayani perbedaan kemampuan, adalah pengajaran secara kelompok. Untuk
dapat menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang siswa harus
ditempatkan, digunakan suatu penilaian. Sekelompok siswa yang mempunyai hasil
penilaian yang sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar.
d. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan
Dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan.
Keberhasilan program ditentukan oleh beberapa faktor yaitu faktor guru, metode
mengajar, kurikulum, sarana, dan sistem administrasi.
Fungsi Evaluasi
a. Fungsi formatif : fungsi evaluasi untuk memberikan informasi dan pertimbangan yang berkenaan
dengan upaya memperbaiki suatu kurikulum.
b. Fungsi sumatif: fungsi fungsi kurikulum untuk memberi pertimbangan terhadap hasil pengembangan
kurikulum.
Daftar Pustaka
A.J. Hariwung. 1989. Supervisi Pendidikan. Jakarta : Ditjen Pendidikan.
Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasan, Hamid. 2008. Evaluasi Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Oktareza, Frans Dwi. 2011. Pengertian Evaluasi BK.

 Diunduh dari http://www.pengertiandefinisi.com
/2011/12/pengertian-evaluasi.html pada tanggal 9 Maret 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar